
Potret Kanisian yang sedang menyajikan penampilan teater virtual berjudul “Jiwa Muda Menerima Perbedaan Mempererat Persatuan” serta menampilkan Baca Puisi untuk mengenang Peristiwa Sumpah Pemuda.
Para Kanisian bersama dengan guru tidak kehabisan akal untuk mengenang Peristiwa Sumpah Pemuda tahun ini di tengah pandemi. Bahkan, pada tahun ini justru membuat para Kanisian dan guru untuk lebih berinisiatif dan membuat sebuah hal yang baru. Dan kali ini, untuk pertama kalinya Canisius Teater Arts(CTA) beserta dengan CaniTeater(Ekstrakurikuler Teater) SMP Kolese Kanisius Jakarta memulai aksi pertunjukan mereka untuk pertama kalinya pada 27 Oktober 2020.. Walau dilakukan di dalam rumah masing-masing, namun ternyata para anggota CTA dan CaniTeater dapat menunjukan aksi sastra mereka dengan sangat baik.
Mengambil tema “Jiwa Muda Menerima Perbedaan Mempererat Persatuan”, para anggota CTA dan CaniTeater menampilkan aksi terbaik mereka dalam bernyanyi, membaca puisi, pidato, para anggota CTA dan CaniTeater ini bernyanyi bersama-sama secara virtual dan menyanyikan berbagai macam lagu wajib nasional untuk mengenang Peristiwa Sumpah Pemuda dan membaca puisi yang sungguh membayangkan perjuangan para pemuda kala itu. Jugas ada Joel Abia Widjaja, siswa kelas 8 SMP Kolese Kanisius Jakarta yang membawakan pidatonya terkait Sumpah Pemuda dengan penuh semangat dan ciri khas Joel yang membuat kita terkesima dan bangga akan perjuangan para pahlawan.
Ada juga penampilan utama yaitu unjuk teater virtual sebagai acara puncak Malam Sastra kali ini yang berjudul “Perbedaan Kunci Persatuan”. Kisah ini menceritakan tentang seorang siswa SMP bernama Dudung yang dengan bersemangat mengajak teman-temannya untuk bersama-sama melakukan bakti sosial kepada orang-orang yang membutuhkan, namun ternyata ada beberapa teman-temannya yang menolak bakti sosial ini sehingga timbul permasalahan di antara mereka.
Tidak hanya Kanisian yang mengikuti acara Malam Sastra saja, ada juga guru SMP Kolese Kanisius yang juga ikut sebagai pendamping sekaligus beraksi dalam membacakan puisinya. Yaitu Bapak Yohanes Prima Pramudya S,Pd. Kali ini Bapak Prima membacakan puisi buatan dirinya mengenai peringatan Peristiwa Sumpah Pemuda sekaligus juga memberikan kata sambutan sebagai sutradara dan penulis cerita dalam lakon teater kali ini.
“Tujuannya untuk mengenali masyarakat akan karya sastra dan memahami budaya ýang ada di Indonesia.” berdasarkan kata sambutan beliau(Bapak Prima) pada Malam Sastra bulan Oktober kemarin. Adapun tujuannya juga memperkenalkan berbagai macam jenis sastra Bahasa Indonesia kepada para pemuda, terutama para Kanisian.
Acara ini pun menghasilkan dampak yang sangat mengesankan. Selain memberikan pemahaman mengenai dunia sastra bahasa, Malam Sastra ini pun mengandung nilai moral yang baik dan tertanam pada para penonton yaitu mengenai rasa persatuan dan pluralisme yang sangatlah penting bagi kita semua. Juga banyak sekali para penonton yang terhibur dengan aksi lucu sekaligus hebat para pemain teater dan yang lainnya dalam melakukan aksi mereka kali ini. Harapannya juga para Kanisian semakin tertarik pada kegiatan seperti ini dan tentunya dapat bergabung di dalam komunitas CTA maupun CaniTeater untuk semakin mendalami hidup bersastra dan tentunya semakin mencintai Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
Padre Pio Wisnu Amengku Djati 84/22/9183 – Jakarta, 27 Oktober 2020