12

Muda Bersastra, Malam Sastra SMP Kolese Kanisius Jakarta

    Potret Kanisian yang sedang menyajikan penampilan teater virtual berjudul  “Jiwa Muda Menerima Perbedaan Mempererat Persatuan” serta menampilkan Baca Puisi untuk mengenang Peristiwa Sumpah Pemuda.

    Para Kanisian bersama dengan guru tidak kehabisan akal untuk mengenang Peristiwa Sumpah Pemuda tahun ini di tengah pandemi. Bahkan, pada tahun ini justru membuat para Kanisian dan guru untuk lebih berinisiatif dan membuat sebuah hal yang baru. Dan kali ini, untuk pertama kalinya Canisius Teater Arts(CTA) beserta dengan CaniTeater(Ekstrakurikuler Teater) SMP Kolese Kanisius Jakarta memulai aksi pertunjukan mereka untuk pertama kalinya pada 27 Oktober 2020.. Walau dilakukan di dalam rumah masing-masing, namun ternyata para anggota CTA dan CaniTeater dapat menunjukan aksi sastra mereka dengan sangat baik.

    Mengambil tema “Jiwa Muda Menerima Perbedaan Mempererat Persatuan”, para anggota CTA dan CaniTeater menampilkan aksi terbaik mereka dalam bernyanyi, membaca puisi, pidato, para anggota CTA dan CaniTeater ini bernyanyi bersama-sama secara virtual dan menyanyikan berbagai macam lagu wajib nasional untuk mengenang Peristiwa Sumpah Pemuda dan membaca puisi yang sungguh membayangkan perjuangan para pemuda kala itu. Jugas ada Joel Abia Widjaja, siswa kelas 8 SMP Kolese Kanisius Jakarta yang membawakan pidatonya terkait Sumpah Pemuda dengan penuh semangat dan ciri khas Joel yang membuat kita terkesima dan bangga akan perjuangan para pahlawan.

    Ada juga penampilan utama yaitu unjuk teater virtual sebagai acara puncak Malam Sastra kali ini yang berjudul “Perbedaan Kunci Persatuan”. Kisah ini menceritakan tentang seorang siswa SMP bernama Dudung yang dengan bersemangat mengajak teman-temannya untuk bersama-sama melakukan bakti sosial kepada orang-orang yang membutuhkan, namun ternyata ada beberapa teman-temannya yang menolak bakti sosial ini sehingga timbul permasalahan di antara mereka.

    Tidak hanya Kanisian yang mengikuti acara Malam Sastra saja, ada juga guru SMP Kolese Kanisius yang juga ikut sebagai pendamping sekaligus beraksi dalam membacakan puisinya. Yaitu Bapak Yohanes Prima Pramudya S,Pd. Kali ini Bapak Prima membacakan puisi buatan dirinya mengenai peringatan Peristiwa Sumpah Pemuda sekaligus juga memberikan kata sambutan sebagai sutradara dan penulis cerita dalam lakon teater kali ini.

    “Tujuannya untuk mengenali masyarakat akan karya sastra dan memahami budaya ýang ada di Indonesia.” berdasarkan kata sambutan beliau(Bapak Prima) pada Malam Sastra bulan Oktober kemarin. Adapun tujuannya juga memperkenalkan berbagai macam jenis sastra Bahasa Indonesia kepada para pemuda, terutama para Kanisian. 

    Acara ini pun menghasilkan dampak yang sangat mengesankan. Selain memberikan pemahaman mengenai dunia sastra bahasa, Malam Sastra ini pun mengandung  nilai moral yang baik dan tertanam pada para penonton yaitu mengenai rasa persatuan dan pluralisme yang sangatlah penting bagi kita semua. Juga banyak sekali para penonton yang terhibur dengan aksi lucu sekaligus hebat para pemain teater dan yang lainnya dalam melakukan aksi mereka kali ini.  Harapannya juga para Kanisian semakin tertarik pada kegiatan seperti ini dan tentunya dapat bergabung di dalam komunitas CTA maupun CaniTeater untuk semakin mendalami hidup bersastra dan tentunya semakin mencintai Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.

Padre Pio Wisnu Amengku Djati 84/22/9183 – Jakarta, 27 Oktober 2020

111

CARITAS CHRISTMAS CROSS CHALLENGE : Kolaborasi Lewat Olahraga Virtual Sambil Donasi

Caritas Christmas Cross Challenge 2020 (4C), event olahraga berdonasi untuk Pendidikan. Lebih dari 3000 volunteers yang terdiri Alumni sekolah-sekolah Katholik dan Universitas Sanata Dharma, Klerus dan Awam telah memulai sebuah kolaborasi guna menggalang dana lewat event olahraga virtual dengan tujuan membantu guru-guru honorer di sekolah-sekolah swasta Katholik yang terdampak pandemi, khususnya di luar Pulau Jawa. Hasil penggalangan dana akan diterima dan disalurkan lewat Caritas Indonesia KWI.

Caritas Christmas Cross Challenge 2020 bergulir dari inisiatif beberapa komunitas lari Alumni sekolah sekolah Katholik di Jakarta kini telah menggelinding bak bola salju menjadi aksi solidaritas dengan peserta dari 23 Keuskupan, 7 Kongregasi Suster, 12 Organisasi Katholik, 17 Komunitas Alumni Sekolah dan Universitas Katholik.

“Ini sebenarnya berawal dari pengharapan Bapak Kardinal Ignatius Suharyo agar kegiatan ini bisa melibatkan sebanyak mungkin Keuskupan dan organisasi Katholik lainnya. Dengan demikian diharapkan bisa membangun perhatian dan kebersamaan yang bersifat nasional”, ujar Ketua Panitia Pelaksana, Christiano Hendra Wishaka. “Saat ini tercatat 1150 Alumni, sekitar 150 lebih sahabat awam, 1700 lebih Klerus termasuk Bapak Kardinal, 18 orang Uskup lainnya dan 450an Suster. Para volunteers tersebar di berbagai kota dan pulau di Indonesia. Bahkan sebagian peserta adalah warga negara asing seperti dari Myanmar, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, Kamboja, Filipina, India, Perancis dan Kenya. Kamipun merasa sangat terhormat dengan keterlibatan Sr. Francesco Marianti OSU (86 tahun) dan beliau menjadi volunteer paling senior (86tahun)”.

Event olahraga virtual berdonasi ini akan berlangsung selama 5 minggu kedepan sampai dengan 31 Desember 2020. Menurut Glenn Sebastian, Koordinator Race Management “Sejak beberapa hari lalu, para volunteers akan terus mengajak jejaringnya untuk mendonasikan kelipatan Rp. 50.000 untuk setiap poin kepada Tim yang diwakilinya. Nah, mulai 1 Desember sampai akhir tahun, anggota Tim akan menebus perolehan dengan berjalan (termasuk treadmill) dan berlari atau bersepeda (termasuk sepeda statis). Para sahabat dan jejaring dapat berdonasi secara manual atau elektronik dengan cara penyetoran tunai, transfer ATM atau Mobile Banking, Kartu Kredit, e-Wallet (Ovo/Gopay/Dana/Link Aja, dan alat pembayaran elektronik lainnya). Informasi lengkapnya dapat diperoleh di http://aktivin.id/4c “, ujar Glenn menambahkan.

Menurut Rm. Widyarsono, Dosen STF Driyarkara dan Pembina panitia event, olahraga virtual berdonasi ini sangat unik. “Lewat gerakan yang sudah bisa disebut nasional ini, pertama tama mari kita berikan perhatian pada sekolah-sekolah pelosok yang diujung tanduk. Dengan modal kebersamaan dan rasa solidaritas, mari kita dukung para tenaga guru honorer agar bisa terus mendidik murid-murid mereka. Kedua, yang tidak kalah penting, lewat keteladanan para volunteers Lari Gowes Caritas Christmas Cross Challenge dan teman-teman, mari kita bangun pola hidup sehat dan bugar lewat olah raga rutin agar bisa menghadapi tantangan akibat pandemi dengan pikiran positif dan optimistik” Panitia Lari Gowes Caritas Christmas Cross Challenge 2020. 

Asosiasi Alumni Jesuit Indonesia.

Narasumber:

Ketua Panitia: Christiano H. Wishaka (+62 818-1888-8788)

Koordinator Race Management: Glenn Sebastian (+62 812-8710-768)

Email sekretariat: sekretariat@alumnijesuit.org

Microsite: http://aktivin.id/4c

Materi komunikasi: E-Posters