Desain_tanpa_judul__1_-removebg-preview

Earth Day Celebration “Restoring Our Earth”

Earth Day Celebration “Restoring Our Earth”

Kamis 22 April 2021 merupakan perayaan untuk hari bumi sedunia sekaligus hari bersejarah untuk Sekolah Menengah Pertama Kolese Kanisius Jakarta.  Menanggapi undangan kegiatan Earth day celebration “restoring our earth”, yang diselenggarakan oleh organisasi Educate Magis, sekaligus merupakan bagian dari Serikat Jesuit seluruh dunia, SMP Kolese Kanisius pun mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti kegiatan tersebut. 

 

Kegiatan tersebut dihadiri delapan sekolah dari 7 negara. 

Sekolah-sekolah tersebut di antaranya adalah: Ateneo de Manila High School, manila yang merupakan perwakilan dari negara Philippines,; Belvedere College, Dublin dan Gonzaga College, Dublin yang merupakan perwakilan dari negara Ireland,; Centro Educativo Ntra. Sra. De Ia Merced y San Francisco Javier, Burgos yang merupakan perwakilan dari negara Spain,; Istituto Sociale, Turin yang merupakan perwakilan dari negara Italy,; St. Peter Claver High School, Dodoma yang merupakan perwakilan Tanzania,; St. Exavier’s School, Godawari yang merupakan perwakilan dari negara Nepal dan,; St. Peter Canisius College, Jakarta yang merupakan perwakilan dari negara Indonesia.

Menjadi bagian dalam Serikat Jesuit global, SMP Kolese Kanisius tentu tidak dapat memisahkan diri dari Universal Apostolic Preferences (UAP). UAP ini yang menjadi visi dan arah juang seluruh komunitas Serikat Jesuit di seluruh dunia. Salah satu tema yang ada dalam UAP adalah Bekerja sama dalam merawat bumi, rumah tempat kita bersama.” Sehingga bertepatan dengan perayaan hari bumi, organisasi Educate Magis mengundang sekolah-sekolah Jesuit yang ada di seluruh dunia untuk terlibat dalam menunjukkan kepeduliannya terhadap bumi lewat karya-karya yang dihasilkan.

Menjawab undangan tersebut, di bawah bimbingan Ibu Michaela Beatrix A, S.Pd. yang merupakan guru Biologi, anak-anak didorong untuk melakukan sebuah kegiatan yang sekiranya dapat membawa manfaat bagi bumi, rumah tempat kita bersama. Melalui kegiatan ekstrakurikuler Kiss CC, Ibu Beatrix mengajak para Kanisian untuk membuat eco-enzyme. Melalui proses percobaan yang yang berulang kali, akhirnya dapat menghasilkan eco-enzyme yang baik dan siap digunakan.

Keberhasilan pembuatan eco-enzyme inilah, yang kemudian pada tanggal 21 April 2021, akhirnya membuat sekolah mengutus dua putra kanisius terbaiknya yakni  Javier Nicholas Vito Uisan  dan Radya Rasyad untuk mempresentasikan hasil pembuatan eco-enzyme dalam kegiatan International Earth Day Celebration “Restoring Our Earth”. Dalam waktu yang cukup singkat, dan di hadapan para siswa yang menjadi perwakilan dari 6 negara lainnya,  Javier Nicholas Vito Uisan  dan Radya Rasyad mampu menjelaskan dengan sangat baik hasil pembuatan eco-enzyme-nya. Keikutsertaan dalam kegiatan ini merupakan kebanggaan tersendiri sekaligus wujud nyata dari kepedulian sekolah terhadap bumi.

 

Eco Enzym adalah hasil fermentasi limbah sampah dapur (sampah organic), yaitu kulit buah atau sisa potongan sayuran yang belum dimasak dan tidak busuk (masih segar), gula merah atau molase dan air bersih (bukan air pam). Hasil fermentasi ini berupa cairan yang berwarna kecokelatan dengan aroma fermentasi asam segar yang kuat.

Pilihan untuk membuat Eco-Enzyme lahir dari keprihatinan terhadap jutaan sampah yang ada di Jakarta. Indonesia menurut data Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang dikutip Agregasi Sindonews Kamis, 25 Februari 2021 pukul 22:31 mencatat timbunan sampah sebesar 67.8 juta ton/tahun yang terdiri dari sampah organik dengan persentase sebesar 57 %, sampah plastic 15 %, sampah kertas sebesar 11 % dan sampah lainnya sebesar 11 %.

Salah satu solusi terbaik dari timbunan sampah tersebut adalah dengan membuat eco-enzyme. Eco-Enzyme merupakan solusi dari tingginya angka sampah organik yang berasal dari dapur dan sampah plastik. Membuat eco enzyme adalah salah satu langkah terbaik, mudah dan murah yang dapat kita lakukan sebagai wujud nyata kecintaan kita pada bumi kita. 

Selain itu, pembuatan eco enzyme juga dapat mengurangi sebagian besar sampah yang kita hasilkan setiap hari, mengurangi beban TPA, dan mengurangi produk limbah sintetis sisa kemasan produk rumah tangga pabrikan serta limbah dari bahan-bahan kimia rumah tangga yang sering kita gunakan. Dengan membuat Eco Enzym kita telah berpartisipasi untuk mengurangi beban bumi dan sekaligus menerapkan gaya hidup minimal kimia sintetis.

Eco-Enzyme juga dapat menghasilkan cairan fermentasi yang ajaib yakni gas Ozon (O3) yang dapat bermanfaat sebagai gas pembersih udara dari virus dan mikroba lain di udara yang berbahaya bagi manusia. Selain itu eco-enzyme sekaligus dapat menjadi gas penyumbang perbaikan lapisan ozon di lapisan stratosfer bumi.  Dengan demikian kita dapat mengurangi pengaruh global warming.

Cairan saringan hasil panen Eco Enzym yang telah diencerkan, juga ternyata memiliki manfaat. Beberapa manfaatnya di antaranya sebagai berikut:

  1. Bahan pembersih kuman alami menggantikan bahan kimia rumah tangga seperti karbol, desinfektan, hand sanitizer, pembersih kompor dan dapur)
  2. Pembersih rumah tangga alami (cairan untuk mengepel lantai, cairan untuk mencuci piring, dan mencuci pakaian).
  3. Bahan perawatan tubuh (mencuci tangan, kumur, pengganti pasta gigi, mandi, mencuci rambut, mencegah kerontokan rambut, mencuci muka, merendam kaki, menyembuhkan tumor atau kista pada kulit sebagai obat luar).
  4. Jika selama proses pembuatan Eco Enzym, wadah kurang tertutup rapat, sehingga muncul jamur warna putih (jamur Pitera), hasil panen ini dapat digunakan sebagai masker wajah.
  5. Obat alami seperti untuk membersihkan luka.
  6. Pengusir tikus.
  7. Penjernih air.
  8. Penjernih udara (air purifier).
  9. Pengurai polutan udara.
  10. Membasmi minyak dan bau.
  11. Melawan parasit dan kuman yang menyebabkan infeksi kulit.
  12. Menyembuhkan luka bakar, bisul di mata, detoks / imun tubuh, luka akibat penyakit dan luka goresan.
  13. Pembersih hewan peliharaan.
  14. Anti Radiasi, dengan memasukkan Eco Enzym ke dalam botol tertutup dan diletakkan di dekat peralatan elektronik.
  15. Memperbaiki kualitas tidur, memulihkan sesak napas, dengan meletakkan larutan Eco Enzym di kamar tidur.
  16. Memungkian pertanian di tanah yang gersang.
  17. Menjadi filter udara di sekitar kandang hewan peliharaan.
  18. Menetralkan air danau yang tercemar.
  19. Untuk mengairi sawah dan menyiram tanaman.

Selain cairannya, Ampas sisa proses proses pembuatan Eco Enzym juga dapat dimanfaatkan untuk :

  1. Bahan fermentasi Eco Enzym yang baru
  2. Jika dikeringkan, bermanfaat untuk :

a. Pengikat bau tak sedap yang ada di ruang tamu.

b. Pengusir tikus, jika diletakkan di tempat dimana tikus sering berada.

c. Pengharum mobil, jika dimasukkan ke dalam kantong kain kecil dan diletakkan di dalam mobil.

d. Pupuk tanaman organic.

  1. Jika diblender halus, dan dimasukkan ke dalam saluran pipa air di rumah, selokan atau kloset pada malam hari, dapat membersihkan saluran tersebut, tidak bau dan tidak mudah tersumbat.
  2. Meningkatkan kualitas udara, air dan tanah.

Alat-alat yang dibutuhkan untuk proses pembuatan eco-enzyme juga cukup  mudah. Bahan dan alat tersebut di antaranya sbb:

  1. Wadah (botol  bekas, toples, jerigen) berbahan plastik, bersih dan bermulut cukup lebar dan memiliki tutup yang kedap/rapat.
  2. Label perekat, untuk menandai isi dan tanggal pembuatan.
  3. Spidol.
  4. Sampah organik dapur berupa kulit buah atau sisa potongan sayur yang belum dimasak dan dalam keadaan segar/tidak busuk. Bukan kulit bawang.
  5. Air bekas buangan AC, air isi ulang, ari hujan atau air sumur. Tidak disarankan air PAM.
  6. Gula merah atau molase.

Proses pembuatannya dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
  2. Perbandingan berat antara gula atau molase, sampah organic dari dapur (kulit buat atau potongan sayur) dan air, harus menggunakan perbandingan sebagai berikut:

 

Gula     :    Kulit buah/ potongan sayur    : Air   = 1 : 3 : 10.

 

  1. Untuk mempercepat larutannya gula merah pada air, dapat dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan air panas.
  2. Siapkan wadah berisi larutan gula merah atau molase sesuai takaran.
  3. Masukkan bahan kulit buah dan potongan sayuran sedikit demi sedikit sesuai dengan takaran.
  4. Campurkan dengan mengoyang-goyang wadah, sampai semua bahan tercampur rata.
  5. Catat tanggal pembuatan, bahan-bahan yang digunakan, dan tanggal panen. Proses fermentasi Eco Enzym berlangsung selama 3 bulan, terhitung sejak pembuatan.
  6. Tutup rapat wadah dan simpan wadah di tempat yang tidak bersuhu tinggi dan tidak terkena matahari langsung, tempat dengan suhu ruang yang baik, tempat dengan sirkulasi udara baik, jauhkan dari sumber wifi dan TV, WC, tempat sampah, bahan mudah terbakar, atau tempat-tempat bahan kimia rumah tangga lainnya.
  7. Rutin membuka tutup wadah Eco Enzym, sejak hari ke 2 sampai hari ke 30 atau 31. Ini wajib dilakukan, untuk mengeluarkan gas O3 hasil fermentasi. Setelah hari ke 30 atau 31, sesekali saja membuka tutup wadah, karena gas yang dihasilkan tidak sebanyak saat hari ke 2 sampai bulan pertama. Pantau Eco Enzym dalam wadah, bila wadah botol sudah mulai mengembang, tutup wadah harus dibuka.
  8. Perhatikan wadah harus selalu dalam keadaan tertutup.
  9. Setelah 3 bulan terhitung dari tanggal pembuatan Eco Enzym siap dipanen.

 

Proses panen dilakukan dengan cara disaring dan hasil saringan disimpan dalam wadah berbahan plastic, seperti botol, toples, jerigen yang bersih dan kedap tertutup rapat. Disarankan dikemas ke dalam wadah kecil agar praktis dalam penggunaan dan tetap terjaga kualitas dan tidak membuat sampah baru.

Eco Enzym yang baik adalah  eco enzyme yang memiliki PH di bawah 4 dan beraroma asam segar khas fermentasi. Keunggulan larutan Eco Enzym adalah tidak kadaluarsa dan dapat digunakan tanpa batas waktu.

Pengenceran Eco Enzym untuk berbagai keperluan dapat dilakukan dengan mencampurkan larutan hasil fermentasi (menggunakan takaran tutup wadah bila wadah itu botol minuman kemasan bekas) atau dengan perbandingan 2 : 4 dengan air bersih.

Selamat mencoba. Mari selamatkan bumi kita dengan membuat enzyme dari sampah dapur, hasilkan larutan ajaib dan ozon untuk rumah kita.