20200821121025

MENGENAL SOSOK IGNATIUS LOYOLA dan HUBUNGANNYA DENGAN PENDIDIKAN DI SMP KANISIUS

MENGENAL SOSOK IGNATIUS LOYOLA dan HUBUNGANNYA DENGAN PENDIDIKAN DI SMP KANISIUS

smp.kanisius.edu – 30/07/21

 

Jakarta, SMP Kanisius 

 

Ignatius Loyola adalah seorang pendiri organisasi Jesuit yang lahir di Azpeitia, Spanyol pada 23 Oktober 1491. Beliau meninggal pada 31 Juli 1556 di Roma, Italia. Sewaktu muda, Ignatius yang dikenal dengan nama Inigo ini merupakan seorang ksatria Spanyol yang cukup dikenal lihai dalam pertempuran. Ia selalu kembali dari pertempuran tanpa luka. Namun, dalam pertempuran Pamplona (1521), ia terluka parah dan kaki kirinya rusak parah. Setelah dilakukannya serangkaian operasi, Ignatius Loyola menjadi pincang seumur hidup dengan kaki kiri yang lebih pendek daripada kaki kanannya. 

 

Selama masa pemulihannya, ia mulai mengenal Allah melalui buku-buku yang ada di rumah sakit. Ia pun tertarik dan mengenal lebih dalam tentang kemuliaan dan kebesaran Allah.  Karya tulis religius yang paling merubah dirinya adalah De Vita Christi karya Ludolfus dari Sachsen. Buku ini menjadi asal usul dan sumber dari metode kontemplasi, meditasi, serta visi Ignatian dalam mendekatkan diri dengan Allah.

 

Pendidikan di SMP Kanisius sendiri, didirikan atas visi St. Ignatius Loyola yang diungkapkan dalam Latihan Rohaninya, dan pada tradisi sistem pendidikan Yesuit yang dimulai pada tahun 1548. Ini adalah sistem pembelajaran yang didasarkan pada kejujuran, disiplin, ketertiban, tujuan dan sasaran yang jelas serta pentingnya pengarahan diri sendiri. 

 

Inti dari visi Ignatian adalah iman kepada Tuhan Yesus yang Bangkit. Ini diterjemahkan ke dalam semangat pelayanan kasih Katolik yang istimewa kepada Tuhan dan sesama. Layanan ini tidak menghitung biaya atau imbalan, tetapi dilakukan karena cinta. Visi Ignatian mengajarkan seseorang untuk menemukan Tuhan dalam segala hal “Finding God In All Things”, dan bahwa hal-hal tentang Tuhan adalah dasar dari semua pembelajaran dan keteraturan.

 

Percaya bahwa Tuhan aktif dan peduli dalam semua ciptaan-Nya dan perkembangan sejarah manusia. Melalui visi Ignatius Loyola yang menjadi dasar dan visi di SMP Kanisius, siswa didorong untuk mengalami berbagai pendekatan rohani untuk mengembangkan penghargaan yang tulus akan kehadiran Tuhan di dalam seluruh kehidupan sosial dan rohaninya.

 

Visi dari Ignatius Loyola juga berusaha untuk menciptakan orang-orang muda yang bertindak dalam aksi bukan hanya sekedar sandiwara, untuk menanamkan dalam diri mereka kebijaksanaan untuk membedakan antara hak-hak individu dan hak-hak istimewa dan kewajiban untuk kebaikan bersama. Visi ini berusaha untuk membentuk hati nurani dan kecerdasan yang terinformasi, yang dapat secara diam-diam mengungkapkan pendapat berdasarkan fakta dan pengalaman.

 

Kehadiran semangat dan jiwa yang hidup melalui semangat Ignatian, menandakan akan kehadiran Ignatius Loyola, sebagai santo pelindung Kolese Kanisius. Keberadaan St. Ignatius Loyola akan selalu hadir dan dikenang, melalui perayaan Ignatius Day. Ignatius day adalah kegiatan yang diperuntukkan untuk mengenang Ignatius Loyola, pendiri Jesuit. Kegiatan ini diselenggarakan setiap setahun sekali pada 31 Juli di sekolah Kolese Kanisius. Di kegiatan ini, siswa diajak untuk mengenal lebih jauh tentang Ignatius Loyola baik dari caranya mendekatkan diri dengan Allah, kisah hidupnya, serta inspirasi inspirasi yang bisa diperoleh darinya.

Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *